Alkohol merupakan bahan komposisi yang sangat umum dijumpai dalam produk hand sanitizer. Selain itu, produk – produk seperti ini tidak jarang diberikan aroma-aroma bunga atau buah-buahan yang menyenangkan. Pada bayi dan anak-anak, aroma seperti ini dapat memicu terjadinya peristiwa produk tertelan secara tidak sengaja, baik secara diminum, atau memasukkan tangan ke dalam mulut setelah menggunakan hand sanitizer.[1]
Beberapa tetes atau tegukan minuman beralkohol dapat membahayakan kesehatan anak balita. Ada beberapa bahaya kalau alkohol sampai dikonsumsi balita, alkohol bisa membuat gangguan sistem saraf pusat pada balita. Selain itu, gangguan kesehatan lain, seperti koma, kejang, serta penurunan kadar gula darah. Kondisi ini berbahaya bagi anak-anak. Selain itu, anak balita juga bisa merasakan mabuk saat mengonsumsi alkohol. Umumnya, dia akan terlihat mengantuk, meracau, kehilangan keseimbangan, hingga kehilangan kesadaran. Bila kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan anak balita mengalami pengurangan detak jantung. Hal ini tentunya membuat terjadinya penurunan tekanan darah. Jika tidak ditangani, anak balita tersebut dapat kehilangan kesadaran, bahkan mengalami kematian.[2]
Menyadari betapa fatalnya pengaruh alkohol, sebaiknya pilih kandungan bahan dalam produk hand sanitizer yang telah diuji keamanannya, terutama tes iritasi pada nasal (apabila tidak sengaja terhirup) dan pada mukosa rongga mulut (apabila tidak sengaja tertelan), salah satu contohnya adalah bahan hypochlorous acid, yang tidak mengiritasi kulit, nasal maupun rongga mulut [3], sehingga aman bagi bayi dan anak-anak untuk digunakan sehari – hari.
Daftar Pustaka